Kunjungan resmi organisasi regional negara-negara di Pasifik Selatan atau yang dikenal dengan Melanesian Spearhead Group (MSG) dilaksanakan pada tanggal 13 Januari 2014 ke ke provinsi paling timur Indonesia, Papua. Kunjungan MSG yang beranggotakan Papua Nugini, Vanuatu, Fiji, New Caledonia, dan Solomon Island ini dalam rangka menerima undangan dari Pemerintah RI dalam kemasan “Promoting Economic Ties & Development Cooperation”, yaitu: kunjungan untuk kerjasama di bidang ekonomi dan pembangunan. Kunjungan ini bertujuan pula untuk melihat Papua lebih dekat berkaitan dengan isu-isu yang sering dihembuskan secara tidak seimbang oleh kelompok masyarakat tertentu.
Berkaitan dengan isu-isu yang sering dihembuskan oleh sekelompok masyarakat yang menamakan dirinya West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL) mengenai situasi Papua, negara-negara Pasifik yang tergabung dalam MSG tersebut melihat kenyataan yang jauh berbeda dari apa yang mereka sampaikan. WPNCL mempresentasikan bahwa di Papua terjadi pelanggaran HAM, penindasan, dan berbagai keadaan yang menggambarkan Papua jauh tertinggal dan terbelakang. Sungguh hal yang sangat bertolak belakang dari apa yang disaksikan oleh perwakilan negara MSG tersebut sesuai fakta di lapangan saat mereka berkunjung. Untuk itulah negara-negara MSG menyatakan dukungannya terhadap keberadaan Papua di dalam Indonesia. Menlu Papua Nugini, Rimbink Pato, di Jayapura, menegaskan negaranya bersama beberapa negara lain anggota MSG tetap mendukung Papua dalam Indonesia dan itu tidak bisa diganggu lagi. (http://www.nabire.net/msg-dukung-keberadaan-papua-didalam-indonesia/comment-page-1/#comment-624)
MSG sangat antusias untuk melaksanakan kerjasama dengan pemerintah Indonesia karena melihat pesatnya pembangunan di Indonesia, khususnya wilayah Papua. Rombongan tersebut dihadiri oleh Ratu Inoke Kabuabola (Menlu Fiji), Hon Rimbink Pato MPA (Menlu PNG), Hon Soalaoi Clay Forau (Menlu Solomon Island), Joe Natuman, Yvon Faua (FLNKS), Kaliopate Tavola, Ratu Seremaia (Dubes Fiji) dan Peter Ilau (Dubes PNG). Mereka melakukan audiensi dengan Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP, MH. Perwakilan negara-negara MSG tersebut sangat tertarik tentang jalannya roda perekonomian di Papua yang maju. Gubernur juga menjelaskan pencapaian yang telah diraih oleh Pemerintah Provinsi Papua dari waktu ke waktu. Kunjungan MSG tersebut kemudian dilanjutkan ke SMK 1 Jayapura untuk melihat langsung bagaimana proses belajar mengajar dan bagaimana kualitas mutu pendidikan di Jayapura. Kualitas pendidikan yang selalu ditingkatkan oleh Pemprov Papua menjadi fokus dari MSG, baik dari sarana prasarana, tenaga pendidik maupun sistem pendidikan itu sendiri. Selanjutnya delegasi MSG mengunjungi Bank Papua untuk mempelajari sistem perekonomian dan perbankan yang dikelola oleh Bank Papua sebagai pelopor dunia usaha di Papua.
Usai bertemu direksi Bank Papua, Menlu Papua Nugini (PNG), Mr. Hon Rimbink Pato mengatakan kunjungan ke Papua kali ini membuatnya terkejut. Menlu PNG mengatakan Papua sudah sangat maju berbeda jauh dengan negara MSG sendiri. Ia mengatakan pula bahwa kemajuan Papua sangat pesat dan tidak sama seperti yang disampaikan oleh kelompok masyarakat pada saat menyampaikan pandangannya di Noumea, Fiji. Mr. Hon mengungkapkan pula bahwa orang Melanesia di tanah Papua sangat membina kerja sama yang baik dengan orang lain. Disampaikan pula bahwa dari kunjungan ini akan memungkinkan terbina kerjasama lainnya di berbagai bidang. Menlu PNG melihat kemungkinan kerjasama di berbagai bidang akan dilaksanakan antara Indonesia dengan negara MSG. “Kunjungan resmi delegasi MSG diharapkan dapat mempererat hubungan yang baik antara Indonesia dengan negara-negara Pasifik. Kunjungan ini juga untuk mempererat hubungan antara orang Melanesia dengan Indonesia yang sama-sama orang Pasifik,” ujar Menlu PNG.
Dalam kunjungan “Promoting Economic Ties & Development Cooperation” ke Jayapura ini, delegasi MSG berkeinginan pula untuk melihat kemajuan pembangunan di sekitar Jayapura melalui udara. Rombongan delegasi MSG menggunakan pesawat helikopter milik PT. FI untuk melihat kemajuan Jayapura yang sangat pesat dari udara.
Diakui pula oleh delegasi MSG bahwa memang ada permintaan dari WPNCL ingin memasukkan Papua ke dalam MSG, namun dari hasil kunjungan delegasi MSG kali ini harapan WPNCL pupus sudah. Disampaikan delegasi MSG bahwa hal itu tidak dapat dilaksanakan karena keberadaan Papua dalam Indonesia sudah sah dan final. (http://www.nabire.net/msg-dukung-keberadaan-papua-didalam-indonesia/comment-page-1/#comment-624). Kedatangan delegasi MSG ke Indonesia sudah melihat Papua dari dekat dan sangat jauh berbeda dari apa yang WPNCL presentasikan. Negara MSG sangat menghormati dan menghargai Pemerintah Indonesia dan ingin menjaga hubungan lewat kerja sama yang baik dan harmonis.
0 komentar:
Posting Komentar