PAPUA INDAH DAN DAMAI

Menyuarakan kedamaian dan keindahan bumi Papua untuk bangsa ini...

Tanahku Papua

Papua, Indonesia kecilku...

Jayapura City

...ibukota Papua yang memikat di malam hari...

Festival Lembah Baliem

budaya luhur suku Dani, Lani, dan Yali sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan

Cenderawasih

burung khas Papua sebagai 'bird of Paradise'

Tawa Papua

potret dari keceriaan anak-anak di Papua

Raja Ampat

gugusan pulau yang indah dan exotic

Halaman

Rabu, 12 Maret 2014

DANREM 172/PWY BERTEMU LAMBERT PEKIKIR

Danrem 172/PWY, Kolonel Inf Herman Asaribab Salam Komando dengan Lambert Pekikir koordinator umum TPN/OPM Wilayah Keerom.
Danrem 172/PWY dan Lambert Pekikir
Keerom - Komandan Korem 172/Praja Wira Yakti Kolonel Inf Herman Asaribab beserta jajarannya bertemu dengan Koordinator Umum TPN/OPM wilayah Keerom, Lambert Pekikir bersama belasan anak buahnya, di Kampung Workwana, Distrik Arso Kota, Kabupaten Keerom, pada Rabu (12/3) kemarin. 

Pertemuan itu berlangsung sekitar 1 jam lebih dari pukul 10.00 WIT. Demikian, dalam press releasenya ke Kantor Redaksi Bintang Papua, Rabu, (12/3). Dalam pertemuan itu, Danrem 172/PWY menjelaskan bahwa kedatangannya sebagai bentuk silahturahmi sebagai sesama putra Papua guna menjalin persamaan dalam perbedaan. 

Hubungan komunikasi dengan Lambert Pekikir sebenarnya sudah berlangsung sejak Agustus 2013 lalu, hanya saja karena tingkat kesibukan maka belum sempat berkunjung ke rumah Lambert Pekikir. Meski adanya perbedanaan pandangan dengan Lambert Pekikir, namun sama-sama mempunyai komitmen yang kuat dalam menyelesaikan suatu masalah harus dengan cara-cara yang elegan (solusi yang terbaik), karena yang namanya kekerasan tidak menyelesaikan sebuah masalah.

“Nah persamaan inilah yang paling penting dan perlu terus dibina, karena dalam situasi yang damai semua dapat mewujudkan pembangunan demi kesejahteraan rakyat, khususnya di wilayah Keerom. Sesuai kebijakan dan arahan Bapak Pangdam XVII/Cenderawasih bahwa bagi mereka yang berbeda pandangan bukan berarti musuh untuk itu sebagai sesama Putra Papua,” ucapnya.

Sebab itu, Danrem 172/PWY mengimbau kepada saudara-saudaranya yang masih memiliki pandangan yang lain agar bisa bersatu dan kembali ke kampungnya masing-masing, bersama membangun daerah, dengan tujuan untuk kesejahteraan rakyat Papua. Karena, Papua masih membutuhkan putra-putrinya untuk membangun negeri, membangun SDM yang baik dan handal, yang bisa bersaing dengan daerah lain di Indonesia. 

“Papua membutuhkan kita dan Papua menanti karya nyata dari kita untuk ikut membangun Papua menuju kesejahteraan rakyat. Karena kalau bukan kita siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi,” imbuhnya lagi.

Sementara itu, Lambert Pekirkir memberikan apresiasi kepada Danrem 172/PWY dan jajarannya yang bisa menyempatkan diri datang dan hadir di Kampung Workwana guna bertemu dengan dirinya dan bawahannya. Dirinya menyampaikan terima kasih kepada Pangdam dan Danrem yang bisa menanggapi permintaan dirinya. Dan disini ia menyampaikan bahwa dirinya membutuhkan waktu dan proses untuk memberikan pemahaman kepada jaringannya di seluruh Papua terkait kedamaian yang sedang diusung. Kalau untuk wilayah Keerom dirinya menjamin itu aman tidak ada kekerasan, hanya saja untuk daerah lainnya masih butuh pemahaman yang baik. Lanjutnya pula, pendekatan yang dilakukan oleh Danrem 172/PWY merupakan pendekatan kekeluargaan yang tidak terikat dengan institusi kerjanya sebagai aparat pemerintah dan negara. 

“Terkait slogan Keerom Damai yang sedang diupayakan, saya usulkan agar diundurkan karena menyangkut pokok pikiran yang harus kita bangun ke semua pihak agar pemahaman tercipta dan menjadi pedoman yang bagus serta pegangan yang baik bagi semua pihak. Dan hendaknya dilaksanakan setelah Pemilu ini dengan melakukan sosialisasi,” ucapnya.

Soal turun gunung (kembali ke pangkuan NKRI, red), Lambert Pekikir tidak memberikan jawaban pasti, tetapi Keerom damai, untuk semua dan Papua itu tergantung sosialisasi dan tergantung semua teman-teman sesama perjuangan Papua Merdeka menerima komitmen Keerom Damai, yang tentunya semua itu akan dituangkan dalam perjanjian-perjanjian tertentu.

“Tentunya semua bisa menerima terutama yang cinta damai, dan di Keerom, Pak Panglima juga telah memberikan jaminanan keamanan bagi semua pihak,” pungkasnya. (red)

Sumber:

KELOMPOK KRIMINAL DIDUGA ANIAYA SEORANG WARGA SIPIL

Kelompok Kriminal Bersenjata

Merauke (11/3) - Alangkah malang nasib yang menimpa Alex Pay karena ia dianiaya dan lehernya disayat menggunakan benda tajam dan diduga pelakunya adalah pelaku kriminal yang sering melakukan tindak kejahatan di Merauke. Meskipun tidak sampai mengancam nyawanya, luka pada bagian leher Alex sangat serius.

Kasus itu terjadi pada Minggu, 10 Maret 2014 sekitar pukul 24.00 WIT di sekitar Jalan Cikombong, Merauke. Dalam laporan korban di Polres Merauke, korban Alex Pay mengatakan bahwa dirinya ditelepon oleh seorang teman untuk pergi mengangkut pasir. Setelah pasir diangkut, pelaku kriminal yang berjumlah dua orang itu memintanya untuk membeli minuman keras dan permintaan itu dituruti oleh korban.

Setelah minum bersama, korban pamitan untuk pulang. Kedua pelaku kriminal tersebut ikut bersama-sama dengan menumpang angkutan kota yang dikemudikan korban. Mereka bergerak menuju ke daerah Kelapa Lima. Namun, sesampai di jalan Cikombong, pelaku yang belum diketahui identitasnya itu, meminta uang. Namun, korban menolak dan menjawab jika ia tidak memiliki uang, dan uang yang dia bawa adalah milik atasannya.

Tiba-tiba seorang pelaku kriminal tersebut merampas tas korban dan menjambak rambut korban sambil memukul. Sedangkan pelaku kriminal yang satu lagi diduga menyayat leher korban dengan menggunakan benda tajam. Karena panik dan ketakutan, korban meloncat dari atas mobil dan melarikan diri.

Secara terpisah pihak Polres Merauke pada Selasa (11/3) mengatakan, pihaknya telah turun ke lapangan dan melakukan pengecekan ke TKP.

"Kita telah terjunkan petugas untuk mengecek langsung ke TKP agar diperoleh informasi yang jelas," ungkap Kapolres.

Saat ini indikasi mengenai siapa pelaku kriminal tersebut masih ditelusuri pihak Kepolisian. Pihak aparat kepolisian mengatakan akan menindak tegas para pelaku kriminal yang selalu membuat resah warga masyarakat. 

Ketika ditanya apakah pelaku merupakan Kelompok Kriminal Bersejata yang berada dan sering melakukan tindakan meresahkan warga masyarakat di wilayah Merauke, Kapolres menyatakan akan mendalaminya. 

"Kita akan dalami kejadiannya, Namun, jika benar terbukti, akan kita tindaklanjuti sesuai prosedur hukum yang berlaku," tandasnya. (red)



Senin, 03 Maret 2014

JANGAN TERGIUR PIDATO PM VANUATU YANG MENJUAL PAPUA

Nick Messet
Mantan Menlu OPM, Nick Messet
JAYAPURA - Terkait pidato Perdana Menteri (PM) Vanuatu Moana Karkas Kalosil di Sidang Umum PBB beberapa waktu lalu, disikapi dengan dingin oleh Mantan Menteri Luar Negeri OPM Nick Messet. Ia menganggap pidato itu tak akan membawa sesuatu yang berarti bagi Papua. Bahkan, jalan Kemerdekaan bagi bangsa Papua sudah tertutup rapat. 

‘’Rakyat Papua jangan mau senang atau mimpi dengan apa yang disampaikan PM Vanuatu di SU PBB bakal menjadi kenyataan. Masalah Papua tidak akan diangkat lagi, karena sudah selesai pada tanggal 19 November 1969 melalui DK PBB. Jadi jelas, tidak akan ada jalan untuk Merdeka. No Way! It’s Over,’’tandas Nick Messet melalui pesan elektroniknya, Kamis 3/3/2014 malam. 

Nick Messet pesimis masalah Papua akan kembali dipermasalahkan, karena bukan kali pertama saja persoalan Papua diangkat di dalam forum resmi PBB, tapi hasilnya selalu nihil, karena memang masalah Papua sudah final yakni bagian dari NKRI yang tak terpisahkan. 

‘’Bagi saya pidato-pidato seperti yang dikemukakan Karkas di SU PBB adalah hal wajar, tapi tidak pernah ada kelanjutannya. Karena tahun 2000 waktu Millenium Summit pernah juga dipersoalkan oleh Mantan PM Vanuatu Hon Barak Tame Sope, juga Presiden Nauru Alm. Hon Bernad Dowiyogi, hasilnya sama tidak ada reaksi dari PBB mengenai Papua, karena memang masalah Papua bagi PBB sudah selesai sejak 1969,’’jelasnya.

Untuk itu saya berharap, kata Nick Messet yang pernah tinggal di Eropa selama 40 tahun memperjuangkan kemerdekaan Papua, masyarakat Papua tidak tergiur dengan pidato PM Vanuatu, karena PBB tidak akan pernah menggubrisnya. ‘’Rakyat Papua jangan termakan dengan pidato PM Vanuatu, sebab itu hanya mimpi,’’ ucapnya. 

Rakyat Papua juga lanjutnya, harus mengerti bahwa negara Vanuatu adalah negara kecil yang memiliki masalah namun tak bisa diselesaikan oleh PM Karkas. ‘’Masyarakat Papua harus tahu bahwa negara Vanuatu yang kecil punya masalah yang tak kunjung bisa diselesaikan PM. Bahkan masyarakat Vanuatu sendiri tidak senang dengan pemerintahan Karkas,’’terangnya. 

Sebaiknya mari seluruh rakyat Papua yang ada di tanah Papua bekerja keras untuk membangun Papua ke arah yang lebih baik, karena saat ini pemerintah memberikan perhatian yang besar dan luas, dengan berbagai kebijakan untuk kemajuan Papua. 

‘’Sekali lagi saya katakan, masyarakat Papua jangan tergiur dengan pidato-pidato orang-orang yang tak hidup di tanah Papua, karena mereka tidak bertanggung jawab apa yang akan terjadi di tanah Papua, terhadap orang-orang Papua yang minta Merdeka. Sebaiknya mari kita kerja keras membangun Tanah Papua yang damai dan aman,’’ imbaunya. (red)

Sumber:

PM Vanuatu Angkat Pelanggaran HAM Papua Di Jenewa

Moana Carcasses Kalosil. [www.nab.vu]
PM Vanuatu
JAYAPURA - Perdana Menteri (PM), Vanuatu, Mr Moana Carcasses Kalosil akan menggugat dan mendorong penyelesaian persoalan Papua diangkat ke dunia Internasional. Untuk itu, PM Moana berencana membawa masalah Papua ke Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) PBB yang akan bersidang di Jenewa, Swiss pada tanggal 4 Maret 2014. 

Hal itu diungkapkan Koordinator Juru Runding Papua, Octovianus Motte kepada SP dari Amerika Serikat pada Jumat (28/2) dini hari. Octovianus Motte terpilih sebagi juru runding di luar negeri dalam Konferensi Perdamaian Tanah Papua (KPP) 2011, yang diselenggarakan pada tanggal 5-7 Juli di Jayapura. 

“Nanti pada tanggal 4 Maret, PM Moana akan berpidato soal kondisi HAM di Papua dan ini adalah perjuang dia mengungkapkan apa yang terjadi di Papua,” ujar Motte yang telah memilih menjadi Warga Amerika Serikat. 

Menurutnya, Mr Moana akan berbicara sekitar pukul 12.00 waktu Genewa. Dijelaskan, persolaan yang kembali diungkap adalah kondisi HAM di Papua dan pelurusan sejarah Papua. 

“Terpenting juga PM Moana akan mengungkapkan soal kesalahan yang terjadi pada Pepera Tahun 1969, Act of Free Choice pada rakyat Papua Barat,” ujarnya. 

Sidang tahunan itu akan dihadiri Sekjen PBB, Ban Ki-Moon, President Dewan HAM PBB, Baudelaire Ndong Ella, Presiden PBB John W. Ashe, dan Komisioner Tinggi PBB Navi Pillay. (red)

Sumber:

KODAM CENDERAWASIH SITA SENJATA API DARI KELOMPOK SIPIL

foto ilustrasi senjata (red)

Jayapura - Kodam XVII/Cenderawasih telah berhasil menyita 24 pucuk senjata api berbagai jenis yang sebagian besar adalah senjata rakitan dari kelompok sipil bersenjata. Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Christian Zebua di Jayapura, Selasa (4/3/2014) mengatakan, senjata api tersebut sebagian besar adalah senjata rakitan yang masih dapat digunakan untuk membunuh.

Pangdam menjelaskan bahwa senjata tersebut diperoleh sejak awal Januari 2014 dari berbagai daerah di tanah Papua. Senjata itu ada yang diserahkan sendiri oleh masyarakat yang sadar dan ingin kembali ke kampung halaman serta hasil sitaan saat kontak senjata antara anggota TNI dengan kelompok bersenjata.

"Saya sudah perintahkan anggota di lapangan untuk tidak mengejar kelompok bersenjata hingga ke markas mereka, tapi sebaliknya bila kelompok itu mengganggu masyarakat segera tangkap," katanya.

Mayjen TNI Christian Zebua mengaku, pola yang diterapkan anggota TNI saat ini adalah dengan membantu masyarakat dalam segala bidang. Karena itu anggota saat ini sudah dibekali dengan berbagai keterampilan termasuk pertanian dan perikanan. Karena itulah diharapkan dengan makin dekatnya hubungan antara masyarakat dengan TNI, maka masyarakat yang selama ini memiliki senjata api mau menyerahkan ke anggota TNI. (red)

related to:

http://nusantara.tvonenews.tv/berita/view/81028/2014/03/04/kodam_cenderawasih_sita_senjata_api_dari_kelompok_sipil.tvOne

http://jogja.antaranews.com/berita/320351/kodam-cendrawasih-sita-24-pucuk-senjata-api