PAPUA INDAH DAN DAMAI

Menyuarakan kedamaian dan keindahan bumi Papua untuk bangsa ini...

Halaman

Selasa, 28 Januari 2014

KONTAK SENJATA DI MULIA 3 OPM TEWAS 1 ORANG TNI GUGUR



Puncak Jaya – Kontak senjata antara TNI dan Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali terjadi di wilayah Puncak Jaya Jumat (24/01/2014) pkl 07.30 WIT kemarin. Dari kontak senjata tersebut TNI berhasil menewaskan 3 anggota OPM dan mengamankan 1 buah senjata jenis SS1 milik OPM.

Namun dalam proses evakuasi jenazah anggota OPM tersebut, tiba-tiba rombongan TNI/Polri yang akan melakukan evakuasi jenazah diserang kembali oleh OPM. "Seorang anggota TNI dari Batalyon 753/ Arga Vira Tama Nabire atas nama Prajurit Satu Sugiarto tewas tertembak," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam), Kolonel Inf Lismer Lumban Siantar, pada Jumat (24/01/2014) kemarin.

Menurut Kolonel Lismer, ada 3 orang dari kelompok OPM yang tewas. "Awalnya kita kira satu orang tertembak, setelah dilakukan pembersihan di tempat kejadian ditemukan lagi 2 jenazah dari OPM," tuturnya.

”Saat kita mau evakuasi jenazah tiba – tiba ada tembakan dari arah kiri sehingga mengenai Pratu Sugiarto di bagian kepala, jenazah sudah diterbangkan ke Makassar” kata Lismer.

Sementara Panglima Komando Militer Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Christian Zebua, menuturkan selaku Panglima Kodam 17 Cenderawasih merasa berduka atas gugurnya satu prajurit dalam menjalankan tugasnya. "Dalam tugasnya guna mempertahankan kedaualatan NKRI, seorang prajurit sudah siap gugur di medan tugas," kata Pangdam.

Namun selaku prajurit, kami selalu meningkatkan kesiagaan di wilayah tersebut, ada kemungkinan senjata yang dipakai OPM merupakan hasil rampasan dari aparat keamanan beberapa waktu lalu,” tutur Pangdam.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, tim gabungan dari TNI/Polri terus memburu kelompok sipil bersenjata yang melakukan perampasan senjata di Pos Polisi Kampung Kulirik dan pembunuhan terhadap seorang tukang ojek di Kampung Wuyuneri, awal Januari lalu.

Kelompok sipil bersenjata yang berbasis di Kampung Yambi dan berafiliasi dengan OPM yang dipimpin oleh Goliat Tabuni.


Lanjut Pangdam, secara hukum OPM bersalah, namun kami tidak menganggap mereka sebagai musuh, tetapi sebagai saudara yang harus dipanggil secara baik.

"Namun bukan berarti tidak ada tindakan, jika tindakan mereka mengancam rakyat sipil dan NKRI, maka selaku prajurit siap untuk bertindak dengan tegas," tutur Pangdam. (red)

0 komentar:

Posting Komentar