Perayaan 1 Desember di Vanuatu hanya dihadiri puluhan orang (red) |
Jayapura - Tanggal 1 Desember oleh sebagian orang di Papua diganggap sebagai hari yang sakral sebagai hari ulang tahun. Kegiatan diadakan untuk memperingatinya, meski secara tertutup. Bahkan kegiatan tersebut dilakukan dalam bentuk kampanye Papua Barat di negara Vanuatu.
Sementara dalam wawancara dengan bbc.co.uk, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengatakan, pemerintah Indonesia tidak khawatir dengan kampanye-kampanye untuk memisahkan Papua dari Indonesia tersebut.
“Apa yang dilakukan mereka adalah apa yang biasa mereka lakukan setiap tahun. Kadang-kadang apa yang mereka lakukan misalnya seperti sesuatu yang sangat besar, tapi sebenarnya tidak.”
Hal ini ditegaskan pula oleh Menlu RI bahwa kegiatan yang dilakukan oleh segelintir orang tersebut tidaklah sebesar yang mereka gambarkan.
“Saya berada di KBRI Den Haag sebelumnya, jadi saya bisa memantau dari dekat. Gerakan-gerakan yang mereka lakukan sebenarnya tidak sebesar apa yang mereka gambarkan."
Pemerintah RI disebutkan oleh Menlu saat ini fokus dalam hal pembangunan di Papua dan mengharapkan kerja sama seluruh masyarakat Papua dalam memajukan Papua.
"Sementara itu apa yang dilakukan pemerintah Indonesia lebih terfokus pada pembangunan di Papua. Papua adalah bagian dari Indonesia. Orang Papua adalah bagian dari bangsa Indonesia,” kata Menlu. (red)
0 komentar:
Posting Komentar