Puncak Jaya (17/7) - Aksi penembakan terhadap warga sipil/masyarakat kembali terjadi di daerah Dugume Kabupaten Lany Jaya pada Kamis 17 Juli 2014 pukul 17.10 WIT. Korbannya adalah masyarakat sipil yang berprofesi sebagai tukang ojek, yang bernama Nasito umur 47 tahun, asal Probolinggo dan meninggal dunia setelah ditembak peluru dari senjata api yang diduga milik Kelompok Sipil Bersenjata anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang beroperasi di daerah tersebut.
Kejadian tersebut berawal ketika korban yang bernama Nasito mengantar penumpangnya dari arah Malagaineri menuju ke Tiom. Pada saat tiba di Kampung Dugume yang bersangkutan (tukang ojek) di tembak di bagian leher belakang tembus ke pipi bagian kiri. Kemungkinan penembakan tersebut dilakukan oleh orang yang dibonceng (penumpangnya) yang dari Malagayneri tersebut, karena di Tempat Kejadian Perkara (TKP) ditemukan barang bukti satu buah kelongsong senjata jenis Pistol.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Kepolisian Daerah Papua, Kombes Pol Sulityo Pudjo mengatakan kejadian berlangsung sekitar pukul 17.15 WIT.
"Sebelum kejadian, sekitar pukul 16.00 WIT, Narsito mengantar penumpang dari Tiom menuju Distrik Malagaineri dan saat kembali ke Tiom, dia membonceng dua orang penumpang, dan ditembak oleh penumpangnya," ujar Pudjo.
Mendapat laporan tersebut, aparat kepolisian dari Polres Lanny Jaya dibantu TNI langsung datang ke lokasi kejadian dan mendapati selongsong peluru FN sekitar satu meter dari jenasah Nasito.
“Jenasah Nasito sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Tiom untuk dilakukan otopsi, sementara kasusnya sudah ditangani Polres Lanny Jaya,” jelas Pudjo.
“Kejadian ini menunjukkan masih ada anggota kelompok bersenjata yang berkeliaran. Kami akan berusaha mengungkap dan menangkap pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya didepan hukum,” tegas Pudjo.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, di wilayah Kabupaten Lanny Jaya terdapat kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan Organisasi Papua Merdeka.
Kelompok bersenjata pimpinan Puron Wenda ini, sudah beberapa kali melakukan penyerangan terhadap aparat maupun warga sipil. Kelompok ini juga sempat dikaitkan dengan penyerangan terhadap Mapolsek Pirime pada 27 November 2012 lalu yang mengakibatkan 3 anggota polisi tewas.
Sementara itu sampai dengan berita ini diturunkan situasi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) relatif aman dan terkendali. (AK)
0 komentar:
Posting Komentar