Komite Nasional Papua Barat (KNPB) pada hari ini merayakan HUT-nya yang ke-6. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh organisasi ini untuk merayakannya namun untuk kalangan terbatas bagi anggota dan simpatisan saja. Kegiatan salah satunya ialah dengan melakukan provokasi serta unjuk rasa di tiap-tiap daerah di Papua. Hal ini seperti yang telah diinstruksikan serempak oleh Ketua I KNPB, Agust Kossay. Namun, di beberapa tempat tertentu ada pula perayaan dibalut dengan kemasan ibadah syukur, yang tetap menampilkan berbagai simbol dan lambang berbau makar.
Memprovokasi masyarakat melalui HUT dengan simbol bintang kejora |
Tema yang diusung oleh KNPB dalam HUT-nya kali ini adalah “LAWAN”, di mana dalam pengertian mereka bahwa kita harus melawan semua semua bentuk penjajahan. Dalam kemajuan dan pembangunan di tanah Papua saat ini, tetap mereka anggap sebagai penjajahan. Pilihan untuk tidak terlibat dalam pemerintahan serta menolak semua produk-produk Pemerintah yang mensejahterakan rakyat, adalah ciri khas organisasi ini. Maka sudah barang tentu mereka menolak pembangunan jalan, sekolah, rumah sakit, dan kemudian menyalahkan Pemerintah karena membiarkan masyarakat hidup dalam kemiskinan.
Dalam Ibadah Syukur yang notabene merupakan ibadah sakral persekutuan dengan Sang Ilahi, justru dipakai sebagai alat menanamkan benih kebencian, agitasi, dan perlawanan terhadap NKRI yang sah.
HUT dibalut Kemasan Ibadah, namun penuh kebencian dengan tema Lawan |
Tema yang diusung tentu sangat provokatif dan membuat warga masyarakat di Papua resah. Provokasi yang terlihat jelas dan paling sensitif oleh KNPB adalah di mana mereka selalu membenturkan masalah ras yang dapat memicu konflik SARA, dan ini sangat bertentangan dengan ideologi negara, yaitu Pancasila yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Papua adalah Indonesia kecil. Di Papua semua suku, agama, ras, dan golongan ada. KNPB jangan kotori kedamaian yang saat ini sudah terjalin indah di Papua.
KNPB sejatinya merupakan organisasi ilegal yang tidak terdaftar berdasarkan UU Keormasan. Organisasi yang berlindung di balik kebebasan berpendapat, namun sendirinya tidak menghormati demokrasi itu sendiri. Hal ini ditandai dengan segala aktivitas yang dilakukan selalu anarkis dan tidak menghormati hak azasi manusia.
Bagi warga masyarakat Papua, mari kita bersama-sama tetap menjaga perdamaian di Tanah Injil ini, karena kedamaian itu yang tetap mempersatukan kita dalam bingkai NKRI. Salam damai bagi warga masyarakat Papua dan mari kita tolak KNPB yang selalu mengatasnamakan rakyat Papua. (red)
KNPB sejatinya merupakan organisasi ilegal yang tidak terdaftar berdasarkan UU Keormasan. Organisasi yang berlindung di balik kebebasan berpendapat, namun sendirinya tidak menghormati demokrasi itu sendiri. Hal ini ditandai dengan segala aktivitas yang dilakukan selalu anarkis dan tidak menghormati hak azasi manusia.
Bagi warga masyarakat Papua, mari kita bersama-sama tetap menjaga perdamaian di Tanah Injil ini, karena kedamaian itu yang tetap mempersatukan kita dalam bingkai NKRI. Salam damai bagi warga masyarakat Papua dan mari kita tolak KNPB yang selalu mengatasnamakan rakyat Papua. (red)
0 komentar:
Posting Komentar