Danrem 172/PWY dan Lambert Pekikir |
Keerom - Komandan Korem 172/Praja Wira Yakti Kolonel Inf Herman Asaribab beserta jajarannya bertemu dengan Koordinator Umum TPN/OPM wilayah Keerom, Lambert Pekikir bersama belasan anak buahnya, di Kampung Workwana, Distrik Arso Kota, Kabupaten Keerom, pada Rabu (12/3) kemarin.
Pertemuan itu berlangsung sekitar 1 jam lebih dari pukul 10.00 WIT. Demikian, dalam press releasenya ke Kantor Redaksi Bintang Papua, Rabu, (12/3). Dalam pertemuan itu, Danrem 172/PWY menjelaskan bahwa kedatangannya sebagai bentuk silahturahmi sebagai sesama putra Papua guna menjalin persamaan dalam perbedaan.
Hubungan komunikasi dengan Lambert Pekikir sebenarnya sudah berlangsung sejak Agustus 2013 lalu, hanya saja karena tingkat kesibukan maka belum sempat berkunjung ke rumah Lambert Pekikir. Meski adanya perbedanaan pandangan dengan Lambert Pekikir, namun sama-sama mempunyai komitmen yang kuat dalam menyelesaikan suatu masalah harus dengan cara-cara yang elegan (solusi yang terbaik), karena yang namanya kekerasan tidak menyelesaikan sebuah masalah.
“Nah persamaan inilah yang paling penting dan perlu terus dibina, karena dalam situasi yang damai semua dapat mewujudkan pembangunan demi kesejahteraan rakyat, khususnya di wilayah Keerom. Sesuai kebijakan dan arahan Bapak Pangdam XVII/Cenderawasih bahwa bagi mereka yang berbeda pandangan bukan berarti musuh untuk itu sebagai sesama Putra Papua,” ucapnya.
Sebab itu, Danrem 172/PWY mengimbau kepada saudara-saudaranya yang masih memiliki pandangan yang lain agar bisa bersatu dan kembali ke kampungnya masing-masing, bersama membangun daerah, dengan tujuan untuk kesejahteraan rakyat Papua. Karena, Papua masih membutuhkan putra-putrinya untuk membangun negeri, membangun SDM yang baik dan handal, yang bisa bersaing dengan daerah lain di Indonesia.
“Papua membutuhkan kita dan Papua menanti karya nyata dari kita untuk ikut membangun Papua menuju kesejahteraan rakyat. Karena kalau bukan kita siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi,” imbuhnya lagi.
Sementara itu, Lambert Pekirkir memberikan apresiasi kepada Danrem 172/PWY dan jajarannya yang bisa menyempatkan diri datang dan hadir di Kampung Workwana guna bertemu dengan dirinya dan bawahannya. Dirinya menyampaikan terima kasih kepada Pangdam dan Danrem yang bisa menanggapi permintaan dirinya. Dan disini ia menyampaikan bahwa dirinya membutuhkan waktu dan proses untuk memberikan pemahaman kepada jaringannya di seluruh Papua terkait kedamaian yang sedang diusung. Kalau untuk wilayah Keerom dirinya menjamin itu aman tidak ada kekerasan, hanya saja untuk daerah lainnya masih butuh pemahaman yang baik. Lanjutnya pula, pendekatan yang dilakukan oleh Danrem 172/PWY merupakan pendekatan kekeluargaan yang tidak terikat dengan institusi kerjanya sebagai aparat pemerintah dan negara.
“Terkait slogan Keerom Damai yang sedang diupayakan, saya usulkan agar diundurkan karena menyangkut pokok pikiran yang harus kita bangun ke semua pihak agar pemahaman tercipta dan menjadi pedoman yang bagus serta pegangan yang baik bagi semua pihak. Dan hendaknya dilaksanakan setelah Pemilu ini dengan melakukan sosialisasi,” ucapnya.
Soal turun gunung (kembali ke pangkuan NKRI, red), Lambert Pekikir tidak memberikan jawaban pasti, tetapi Keerom damai, untuk semua dan Papua itu tergantung sosialisasi dan tergantung semua teman-teman sesama perjuangan Papua Merdeka menerima komitmen Keerom Damai, yang tentunya semua itu akan dituangkan dalam perjanjian-perjanjian tertentu.
“Tentunya semua bisa menerima terutama yang cinta damai, dan di Keerom, Pak Panglima juga telah memberikan jaminanan keamanan bagi semua pihak,” pungkasnya. (red)
Sumber: