Kota Jayapura |
1. Dilarang
Makan Pinang
Jika di
setiap sudut kota besar kita selalu melihat tulisan atau simbol dilarang
merokok, lain halnya di Jayapura. Bukan bermaksud menyebutkan bahwa tanda larangan
merokok itu tidak ada, tetapi ada keunikan tersendiri di Jayapura. Tanda larangan
merokok tersebut selalu bersandingan dengan tanda larangan makan pinang. Hal
ini dikarenakan kebiasaan masyarakat Jayapura yang sering makan buah pinang
yang dicampur dengan batang sirih dan kapur, di mana mereka meyakini akan menyebabkan gigi kuat kelak. Dan larangan ini lebih kepada larangan agar tidak memakan dan membuang sisa pinang tersebut sembarangan, terutama di tempat umum.
2. Taksi kota
Banyak
perantau dari Jawa dan Sulawesi bingung jika dijelaskan tentang angkutan kota
yang ada di Kota Jayapura. Bagaimana tidak, angkutan kota yang secara umum
disebut “Angkot” di daerah lain tidak sama dengan penyebutan masyarakat
Jayapura. Masyarakat setempat menyebutnya dengan “Taksi” yang kenyataannya
adalah angkutan kota.
3. Depan Ada
“Kiri bang”
. . . begitu lah umumnya di daerah Jawa untuk menghentikan angkutan umum atau
memberitahu supir bahwa kita sudah sampai tujuan. Lain halnya di Jayapura,
ungkapan itu tidak berlaku. Masyarakat Kota Jayapura menggunakan kata “Depan”
atau “Depan Ada” untuk memberitahu supir bahwa kita telah sampai di tempat
tujuan.
4. Nasi Kuning
Setiap
daerah di Indonesia pada umumnya selalu memiliki makanan khas yang sering
disebut “wisata kuliner” bagi para pecinta makanan. Di jayapura memiliki
keunikan tersendiri yaitu Nasi Kuning. Nasi kuning yang biasa dibuat untuk
acara syukuran di daerah lain tapi tidak di Jayapura. Hampir disetiap sudut
Kota Jayapura, khususnya pada waktu malam hari menjajakan nasi kuning.
5. Tanpa Pengamen
Pengamen
sudah menjadi pemandangan sehari-hari perempatan, terminal bahkan sampai di
rumah ke rumahpun selalu ada pengamen. Tapi di Jayapura hal tersebut sama
sekali tidak pernah ditemui. Walau sampai saat ini tidak diketahui apa
penyebabnya. Itulah yang menjadikannya sesuatu yang unik.
6. Tanpa Pengemis
Tanpa
pengemis mungkin sebutan selanjutnya yang memberikan keunikan tersendiri bagi
Kota Jayapura. Suatu hal yang dengan mudah ditemui di kota-kota besar seperti
Jakarta dan Surabaya tapi tidak di Jayapura.
7. Malam Hongkong Siang Kebun Singkong
Siapa yang
belum mengetahui indahnya kota Jayapura? Mungkin sudah banyak yang mengetahui.
Apalagi jika kita melihatnaya pada malam hari, gemerlapan lampu-lampu yang
menghiasi kota ini membuatnya bagaikan kota Hongkong. Namun jika dilihat pada
siang hari nampaklah susunan tata ruang kota yang kurang begitu rapi di mana
terdapat banyak sekali pemukiman penduduk di kaki bukit hingga ke puncaknya
yang boleh dibilang menyerupai kebun singkong. Belum adanya penertiban yang
dilakukan pemerintah Kota Jayapura membuat pertumbuhan pemukiman ini begitu
pesat hingga Kota Jayapura menjadi rawan akan bencana longsor dan banjir.
8. Jam 21.00 Sudah sepi
Pembangunan
di Kota Jayapura yang terbilang dapat disejajarkan dengan kota besar lainnya di
Indonesia tak membuat masyarakatnya terlalu terpengaruh oleh berkembang biaknya
tempat-tempat hiburan malam dan rekreasi belanja yang bermunculan di Jayapura.
Kendatipun demikian secara umum kota Jayapura berangsur sepi jika sidah
menunjukan pukul 21.00 WIT.
9. Penunggu Lift
Moderenisasi
yang dilakukan para investor lokal maupun asing di Jayapura berkembang seiring
kemajuan zaman. Pembangunan Hotel berbintang dan Pusat perbelanjaan berkelas
internasional contohnya. Namun bukan Jayapura namanya jika tidak memberikan
keunikan tersendiri dibanding kota –kota lainnya. Jika kita mengunjungi pusat
perbelanjaan di Jayapura kita akan sedikit terkejut saat memasuki sebuah lift
karena ada petugas khusus yang ditugaskan sebagai operator lift tersebut.
10. Tahun Baru
Pesta
kemeriahan tahun baru yang selalu dinantikan setiap tahunnya merupakan keunikan
berikutnya. Memang hampir setiap kota memiliki acara dan tradisinya
masing-masing. Namun di Jayapura, keunikannya terletak pada kebiasaan
masyarakat Jayapura yang hampir dapat dipastikan setiap rumah pasti membeli
kembang api dan terkadang sampai menghabiskan uang ratusan juta rupiah. Sampai
sampai pada jam pergantian tahun, kota Jayapura diselimuti asap tebal akibat
banyaknya orang yang menyalakan kembang api. Datanglah ke Jayapura pada saat
tahun baru dan buktikan sendiri keunikan tersebut.
11. Idul Fitri dan Hari Natal
Kota
Jayapura yang kini menjadi tujuan perantauan dan wisata baik dalam maupun luar
negeri membuat masyarakatnya saling berinteraksi khusunya dalam hal keyakinan.
Di kota ini, toleransi umat beragamanya sangat terlihat dari keseharian
penduduknya. Saling mengunjungi antar tetangga, saudara, kerabat dan rekan pun
menjadi hal yang biasa. Namun uniknya adalah anak-anak Jayapura pada umumnya,
mereka berkunjung ke setiap rumah yang dilewatinya tanpa harus mengenali sang
pemilik rumah tersebut hanya untuk mengucapkan Selamat Idul Fitri atau Selamat
Natal.
12. Libur Papua
Siapa yang
tidak suka dengan hari libur? Tentunya semua menyukainya, karena kita dapat
memiliki waktu lebih bersama keluarga ataupun teman dekat. Di Jayapura yang
merupakan Ibu Kota Provinsi Papua ini terdapat hari libur khusus Papua yaitu
hari libur tambahan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua untuk
menghormati masyarakat Papua yang mayoritas beragama Kristen.
Demikian beberapa keunikan Kota Jayapura yang mungkin saja sulit ditemui di kota lain di Indonesia. Sekarang apakah anda tertarik untuk membuktikannya sendiri? Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan anda khususnya bagi yang pertama kali menginjakkan kakinya di Jayapura.
Demikian beberapa keunikan Kota Jayapura yang mungkin saja sulit ditemui di kota lain di Indonesia. Sekarang apakah anda tertarik untuk membuktikannya sendiri? Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan anda khususnya bagi yang pertama kali menginjakkan kakinya di Jayapura.
0 komentar:
Posting Komentar